[6] Perfect Villain


perfect villain post

 Title : [6] Perfect Villain

Author : Shin

Main Cast  : Im Yoona, Choi Siwon

Supporting Cast : Find by yourself

Genre : Romance, family, friendship, Angst

Rating : PG-15

Note : Perlu diingat kalau ff ini milik author sepenuhnya, sedangkan Yoona, dan semua yang author masukkan dalam ff ini merupakan milik Tuhan, keluarga dan teman mereka. Jadi untuk yang gak suka ama pairingnya, don’t bash ok?? terus kalo ada typo nya… hemm author harap readers bisa maklum dan maafin author #pake wajah melas :D

PREVIOUS CHAP >> PART 5

DON’T BE PLAGIATOR OK, Hargailah orang lain jika anda ingin dihargai..!

^_^ Happy reading ~  I Hope you like it..^_^

* * *

“Aku memang mengenalnya dari beberapa klienku yang berasal dari luar negeri. Mereka biasanya menginap di hotel Hwajeong karena fasilitasnya yang mumpuni”

Changmin dan Yunho mengangguk mendengar jawaban Siwon saat mereka menanyakan tentang kedekatan namja itu dengan Seo Jinpyo.

“Kabarnya anda juga berkenalan dengannya di sebuah acara lelang. Apa itu benar?” tanya Changmin.

Siwon mengangguk dengan wajah tenang mendengarnya. “Ne, karena kupikir tidak ada salahnya berkenalan dengannya”

Changmin dan Yunho terdiam sejenak mendengar ucapan Siwon itu. Tidak ada yang aneh dari namja ini, lalu apa yang membuat namja ini harus dicurigai?

“Lalu, dimana anda saat peristiwa kematian Seo Jinpyo?” kini giliran Yunho yang bertanya.

Siwon tersenyum, lalu menatap teduh Yunho. “Aku sedang berada di bar terbesar yang ada di Gangnam. Aku dan pemilik bar itu memiliki hubungan yang cukup baik meski tidak bisa dikategorikan sebagai teman. Kalau kalian tidak percaya, kalian bisa mengonfirmasinya sendiri ke bar itu”

Changmin dan Yunho lagi-lagi terdiam. Siwon begitu tenang dan tidak ada ekspresi atau tingkah yang aneh yang membuatnya harus takut atau gelisah seperti pelaku-pelaku kejahatan pada umumnya. Ini cukup membingungkan.

“Lalu bagaimana anda menjelaskan tentang kasus kematian Yoon Dojoon?” tiba-tiba saja Changmin langsung mengalihkan ke topik lain yang jelas membuat Yunho melotot padanya.

Sementara Siwon sebenarnya mulai merasa panas dingin didalam. Namun untunglah hal itu tidak tampak di permukaan.

“Kenapa anda malah menanyakan hal itu? Kukira anda hanya ingin meminta keterangan tentang kasus Seo Jinpyo” tanya Siwon dengan wajah dibuat bingung.

Changmin diam. Sebenarnya dia ragu menanyakannya, namun mulutnya yang tidak bisa direm sudah terlanjur bertanya jadi sudahlah. Sudah kepalang juga!

“Yoon Dojoon adalah salah satu rekanku sebelum meninggal. Jadi aku datang kesana saat acara pemakamannya. Dan setelah kuingat-ingat, anda juga tampak hadir disana” ucap Changmin.

Siwon diam. Sial! Polisi ini benar-benar menyebalkan! Banyak tanya!

“Ne, itu aku..”

“Itu karena Dojoon oppa adalah kakak sahabatku” tiba-tiba saja Yoona masuk keruangan itu dan membuat Changmin dan Yunho menatapnya.

Siwon membulatkan matanya. Tidak menyangka Yoona akan keluar dan ikut memberi keterangan. Ini tentu saja bukan hal yang baik. Yoona bisa dicurigai kapan saja jika ikut terlibat.

“Maaf, kalau boleh tahu anda siapa?” tanya Changmin sopan.

Yoona tersenyum, lalu duduk di lengan sofa yang Siwon duduki. Dia lalu merangkul Siwon.

“Aku tunangan Siwon oppa. Namaku Im Yoona” jawab Yoona dengan santai namun tidak untuk Siwon. Dia terlihat kaku dan tegang. Sementara Changmin dan Yunho hanya diam mendengarnya.

Yoona kembali tersenyum lalu menatap Changmin dengan tatapan lurus. “Jika kalian bertanya kenapa Siwon oppa bisa hadir di acara pemakaman Yoon Dojoon oppa, maka itu karena aku. Yoon Dojoon oppa adalah kakak dari Yoon Seohyun. Sementara Yoon Seohyun adalah teman akrabku sejak SMA. Jadi kalian paham bukan?”

Changmin terdiam mendengarnya. Sementara Yunho juga ikut terdiam sambil mengangguk paham.

* * *

“Kenapa kau lakukan itu?”

“Melakukan apa?” tanya Yoona dengan wajah polos.

Siwon menghela nafas melihat ekspresi di wajah Yoona. “Kau tahu apa resikonya? Kau bisa membahayakan dirimu sayang!”

Yoona diam, lalu tersenyum. “Membahayakan apa? Aku kan hanya membantu oppa”

“Tapi mereka tetap tidak akan berhenti mencurigai oppa. Dan kau juga pasti akan ikut jadi sasarannya”

Yoona diam, dia tahu itu. Dia paham. Hanya saja, entah kenapa dia tidak tega melihat Siwon yang hanya sendirian terus diberondong pertanyaan oleh kedua polisi jangkung itu. Yoona tidak mau melihat Siwon yang tampak seperti tersangka yang tengah di interogasi meski itu memang faktanya.

“Aku tidak peduli!” jawab Yoona mencoba cuek.

Siwon menghela nafas. Dia tahu Yoona mulai ketakutan. “Kau tidak mengerti, sayang. Oppa sudah mengenal yang namanya sel dan kriminal sejak masih remaja. Dunia itu sudah bergelut begitu lama dengan oppa. Tapi tidak untukmu”

Yoona terdiam. Siwon benar. Selama ini dia tidak pernah tahu hal itu. Jadi bagaimana ini?

“Gokchonghajima”

“Mwo?” tanya Yoona bingung saat Siwon mengatakan hal itu padanya.

Siwon tersenyum hangat dengan tatapan teduh ke arah Yoona. “Apapun yang terjadi, oppa akan selalu ada untukmu. Jadi jangan pernah takut. Oppa akan melindungimu sekuat tenaga oppa. Jadi jangan khawatirkan apapun” ucap Siwon bermaksud menenangkan Yoona yang tampak bingung dan gelisah setelah mendengar ucapannya tadi.

Yoona diam, lalu tersenyum mendengarnya. “Aku tahu” ucapnya lembut.

Siwon yang mendengarnya, kembali tersenyum dan memeluk Yoona erat.

don’t worry, I’ll protect you.

Until now, you’re the only reason for me to survive

I would do anything for you to be safe with me, Im Yoona

* * *

“Mwo? Kau yakin? Jadi Golden Tree memiliki hubungan dengan organisasi Golden Root?” tanya Seunggi saat anak buahnya menyerahkan data-data tentang Siwon.

“Ne” jawab namja itu singkat.

“Dalam hal apa?”

“Investasi dan konstruksi”

Seunggi diam, jujur dia sedikit bingung sekarang. “Hemm… apa yang sebenarnya terjadi antara Siwon dan Golden Root?” gumamnya.

“Kerja bagus, tapi aku mau kau terus menyelidikinya” lanjutnya setelah cukup lama terdiam.

“Aku mengerti”

“Hey” tiba-tiba saja seorang namja tampak hadir diantara mereka. Siapalagi kalau bukan teman baik Seunggi yang bernama Lee Hyukjae a.k.a Eunhyuk.

“Oh, neo wasseo” sambut Seunggi begitu melihat Eunhyuk. Tadi dia memang menghubungi namja itu untuk mengajaknya minum-minum.

Setelah memberi isyarat agar namja suruhannya tadi pergi, Seunggi langsung memesan makanan untuk mereka.

“Siapa tadi?” tanya Eunhyuk penasaran.

“Oh… bukan apa-apa” jawabnya sambil tersenyum namun Eunhyuk jadi curiga dengannya.

“Jadi kenapa kau ingin mengajakku minum hari ini?” tanya Eunhyuk tanpa basa-basi.

“Aniyo, aku hanya sedang menghibur diriku”

“Dari?”

Seunggi menatap Eunhyuk, lalu tersenyum penuh arti. “Kau tahu, aku sedang jatuh cinta”

“Oh ya? Dengan siapa?” tanya Eunhyuk penasaran.

“Dengan yeojalah. Masa dengan namja. Tapi sayangnya… dia sudah punya namjachingu!” jawab Seunggi dengan wajah kecewa.

Eunhyuk menggelengkan kepala prihatin mendengarnya. Kasihan juga dia!

“Kalau begitu lupakan dia”

“Ya, bagaimana bisa kau mengatakannya semudah itu?” protes Seunggi.

“Lalu aku harus menyemangatimu agar merebutnya begitu? Yang benar saja!” ucap Eunhyuk sambil meneguk sojunya.

Seunggi diam. Eunhyuk memang benar, tapi entah kenapa itu terlalu sulit untuk Seunggi lakukan.

 * * *

“Oppa”

“Hem…” gumam Siwon dengan mata terpejam.

“Aku takut”

Siwon langsung membuka matanya begitu mendengar ucapan Yoona yang terdengar lirih itu.

“Takut soal apa?” tanyanya lembut.

Yoona menggeleng dengan wajah polos. “Entahlah, aku hanya merasa kalau sedang ada yang mengawasiku. Ini hanya firasatku, tapi… itu membuatku benar-benar tidak nyaman dan perlahan menakutiku” jawab Yoona.

Siwon diam, matanya langsung mengarah keluar jendela. Tidak ada apa-apa disana. Namun dia yakin firasat Yoona itu benar. Tapi demi menenangkan Yoona, dia langsung memeluk erat yeoja itu dan membelai surai coklatnya penuh kasih sayang.

“Tidak ada yang perlu ditakutkan sayang. Semuanya akan baik-baik saja. Sekarang ayo tidur. Ini sudah malam” bisiknya lembut.

Yoona diam, sebenarnya jauh didalam lubuk hatinya dia mencoba percaya ucapan namja bermarga Choi itu. Namun entah kenapa pikirannya benar-benar tidak tenang.

“Oppa, kau akan terus bersamaku kan?”

“Tentu saja”

“Jangan tinggalkan aku. Aku tidak mau kehilangan oppa. Aku mencintaimu, oppa” ucap Yoona sambil membalas pelukan Siwon lebih erat.

Siwon terdiam, namun kemudian tersenyum mendengarnya. Tentu saja dia senang mendengar hal itu dari Yoona setelah sekian lama dihantui rasa gelisah kalau-kalau gadis itu berubah pikiran dan suatu hari akan pergi dari sisinya.

“Ne, oppa tidak akan pernah meninggalkanmu. Begitu juga kau. Jangan tinggalkan oppa, hem? Oppa juga mencintaimu, sangat mencintaimu” jawab Siwon sambil mengecup dahi Yoona kilat.

“Oppa, aku tidak bisa tidur” keluh Yoona dengan wajah murung.

“Mwo? Kenapa?” tanya Siwon sambil melepaskan pelukannya dan menatap wajah Yoona intens.

Yoona menggeleng. Dia lalu melingkarkan kedua tangannya di leher Siwon. “Molla. Sejak tadi aku mencoba agar bisa tidur, tapi tetap tidak bisa”

Siwon terdiam, lalu tersenyum sambil membelai surai Yoona lembut. “Apa kau mau sesuatu? Oppa akan lakukan apa saja agar kau bisa tidur”

“Jinja?”

“Ne”

“Aku.. aku mau apa ya? Aku juga bingung!” keluh Yoona cemberut.

Siwon terkekeh melihat ekspresi lucu di wajah Yoona. “Pikirkan dengan tenang”

“Hemm…” kini Yoona tampak berpikir sambil matanya menatap langit-langit kamar. Sementara Siwon hanya tersenyum melihatnya.

“Ah.. aku tahu!” ucapnya setelah cukup lama berpikir.

“Mwo?”

“Aku masak saja deh, mungkin nanti aku akan lelah dan bisa tidur” jawab Yoona yang langsung membuat Siwon gugup.

Astaga….!

Bagaimana jika itu memang benar terealisasi? Siwon bisa mati jika terlalu lama mengonsumsi makanan ‘istimewa’ dari Yoona itu.

“ANDWE!” bantah Siwon cepat yang membuat Yoona menatapnya bingung.

“Lho, memang kenapa oppa?”

“Eoh?Ani…” dan sekarang Siwon tampak salah tingkah. “Hanya saja… hanya saja… sayang, oppa rasa sebaiknya kau jangan memasak. Kemarin kan kau sudah masak. Jadi sekarang ganti saja keinginanmu itu”

Yoona diam, wajahnya tampak cemberut. Padahal kan cuma itu yang dia ingat dan dia mau!

“Bagaimana kalau oppa ajari menembak saja?” tanya Siwon. Yoona diam sambil menatap polos namja itu. Boleh juga!

* * *

Leeteuk memberikan teropong jarak jauh itu dengan wajah datar kepada Yesung yang didekatnya ada Sungmin.

Sial!

Bukannya malah menjauh dua anak manusia itu malah makin dekat saja.

“Sebenarnya apa saja yang kau katakan sampai mereka bisa semakin dekat seperti itu, hah?!” bentak Leeteuk kesal pada Yesung yang langsung tertunduk.

Leeteuk menghela nafas panjang setelah berkali-kali mencoba mengontrol emosinya.

Ini tidak bisa dibiarkan. Bagaimanapun juga Andrew adalah alat yang sangat baik untuk membalaskan dendamku pada Lee Seungjo dan menjadi tamengku saat berhasil. Apapun yang terjadi aku tidak pernah mau masuk penjara. Andrew harus mengorbankan dirinya untuk menggantikanku. Yah, itu balasan yang setimpal atas semua yang kulakukan untuknya selama ini, batin Leeteuk dengan dibarengi gemerutukan dari giginya.

“Terus awasi mereka. Jangan biarkan lepas dari pandanganmu” perintah Leeteuk pada Yesung yang mengangguk paham.

Yah, kini mereka tengah berada di rumah yang bersebelahan dengan rumah Siwon. Jadi tidak sulit bagi Leeteuk untuk mengawasinya setelah membeli rumah tersebut.

* * *

DOR!

DOR!

DOR!

DOR!

“Arrgggghhh… pusing!” keluh Yoona sambil membanting pistol yang ada digenggamannya. Tadinya.

Siwon yang mendengarnya langsung menghentikan kegiatannya – bersiap menembak – sambil menatap bingung Yoona.

“Kenapa sayang? Apa kau mulai lelah?” tanya Siwon bingung.

Yoona menggeleng dengan wajah murung. “Ini terlalu sulit. Aku tidak bisa menembak dengan benar”

Siwon tersenyum. Dia tahu itu. Perlahan dia mulai mendekatkan dirinya pada yeoja itu dan mengelus rambutnya penuh kasih sayang.

“Bagaimana kalau memukul bola kasti? Itu cukup menarik,kan?” ajaknya.

Yoona diam, dia tampak berpikir. Namun kemudian tampak senyum sumringah hadir diwajah cantiknya.

“Ne! Aku mau, kajja!” ucapnya tak sabar.

Siwon tersenyum menyaksikan tingkah kekasihnya itu. Dia lalu melepas perlengkapan menembaknya dan mulai mengajak Yoona ke ruang sebelah bawah tanah. Yah, dia memang tidak mengajak Yoona kemana-mana karena rumahnya ini memiliki ruang bawah tanah yang cukup luas hingga Siwon bisa mendesain dan membaginya dalam beberapa ruang.

“Matamu harus fokus. Saat bolanya terlempar, kau harus mengayunkan tanganmu seperti ini. Ingat, jangan terlalu tinggi atau terlalu rendah. Kau juga harus mempertimbangkan kecepatan bolanya” ucap Siwon sambil mengajari sekaligus memberi instruksi agar Yoona bisa memukul bola dengan baik.

Yoona mengangguk paham. Dia lalu mulai mengayun-ayunkan tongkatnya seolah siap memukul.

“Kau sudah siap? Oppa akan mulai menyalakan mesinnya” tanya Siwon dari luar jaring-jaring tempat Yoona untuk memukul.

“Ne!” jawab Yoona sok tegas.

Siwon langsung sigap menyalakan mesinnya dengan kecepatan sedang. Dan Yoona mulai bersiap memukulnya. Tapi..

BUK!

“Aw!” jerit Yoona saat bola itu malah mengenai lengannya karena Yoona gagal memukulnya.

BUK!

Sekali lagi, bola itu mengenai lengannya dan sekarang kakinya hingga membuat Siwon harus mematikan mesin itu.

“Gwenchana?” tanya Siwon panik sambil memeriksa tubuh Yoona.

Yoona hanya cemberut sambil memegangi bagian tubuhnya yang terkenal pukulan tadi.

* * *

“Aku benar-benar tidak punya bakat” gumam Yoona lirih dengan wajah sendu.

Siwon yang duduk disampingnya setelah tadi habis mengajari yeoja itu menembak dan memukul bola hanya bisa menghela nafas lalu merangkulnya.

“Tidak apa-apa. Kau kan masih pemula. Wajar jika masih belum mahir” hibur Siwon sambil tersenyum dan menyodorkan minuman soda dingin pada Yoona.

Yoona langsung cemberut mendengarnya, meski dia tetap menerima dan meneguk soda yang Siwon berikan tadi.

“Bagaimanapun juga aku harus bisa melindungi diriku sendiri” gumam Yoona yang masih terdengar oleh Siwon.

“Kenapa lagi-lagi kau ragu? Kan sudah oppa bilang kalau oppa akan melindungimu, jadi jangan khawatirkan apapun!” ucap Siwon mulai kesal.

“Ani… hanya saja, aku berpikir mungkin akan repot bagi oppa untuk melindungi diri oppa dan aku” elak Yoona.

Siwon menggeleng tidak setuju mendengarnya. “Tidak ada yang merepotkan bagiku! Selama bertahun-tahun aku berusaha keras agar bisa menjadi namja tangguh dan mandiri. Karena itu, berhentilah membuatku tampak lemah!”

“Oppa, aku hanya..”

“Sudahlah, oppa tidak mau membahasnya lagi! Kau membuat oppa siap meledak!” potong Siwon kesal.

Yoona terdiam, entah kenapa dia merasa ingin menangis saat mendengar ucapan Siwon itu.

“Oppa..” rengek Yoona dengan wajah murung.

Siwon menoleh pada yeoja itu. Begitu mendapati Yoona yang tengah menahan tangisnya, Siwon langsung tersadar kalau sikapnya sudah berlebihan.

“Ya, oppa hanya bercanda tadi. Kenapa kau menganggapnya serius eoh?” tanya Siwon mencoba tersenyum seakan membujuk Yoona.

Yoona yang tahu kalau Siwon mulai panik dan putus asa dalam membujuknya tiba-tiba langsung terpikirkan sesuatu yang cukup usil.

“Oppa menyebalkan! Aku benci oppa!” teriak Yoona berpura-pura marah.

Siwon menghela nafas. Dia mulai pusing sekarang. “Katakan, apa yang harus oppa lakukan agar kau tidak marah lagi?”

“Shireo!”

“Chagiya..” kini gantian Siwon yang merengek. Sementara Yoona berusaha mati-matian menahan senyumnya mendengar rengekan Siwon. Hancur sudah kecool-an Siwon saat merengek dihadapan Yoona seperti sekarang.

“Arraseo..” akhirnya Yoona kasihan juga melihat Siwon yang tampaknya benar-benar termakan aktingnya.

Siwon tersenyum senang, lalu menatap Yoona intens. “Jadi, kau ingin apa dari oppa, Yoong?”

“Aku ingin oppa menjadi pria yang romantis!” jawab Yoona dengan senyum manisnya.

Siwon terdiam, dia tampak bingung.

Sebenarnya…

Selama ini, kurang romantis apa Siwon sebagai namja?

Siwon selalu menuruti keinginan yeoja itu, rela menjadi kelinci percobaannya dan Siwon bahkan keluar dari organisasi! Apakah itu masih belum cukup untuk Yoona?

“Oppa bilang itu romantis?” Yoona tampak tersenyum meremehkan saat Siwon bertanya tentang semua hal yang dilakukannya untuk yeoja itu.

“Biar kuberitahu bagaimana kadar keromantisan oppa menurut pandangan seorang yeoja” ucap Yoona.

Siwon diam. Baik, dia akan mendengarkannya. Siwon sungguh yakin, mana ada namja seromantis dirinya? #Siwon mulai narsis sodara-sodara!

Yoona mendengus saat melihat ekspresi yakin di wajah Siwon. “Oppa hanya bisa memberi materi yang berlimpah, namun oppa jarang mengabaikan pekerjaan saat bersamaku. Oppa bisa tidak tidur semalaman saat melakukan tugas organisasi, tapi saat aku sakit, oppa hanya mengompresku sebentar dan kemudian tertidur. Oppa memang memelukku, tapi terkadang terlalu erat dan membuatku sesak. Yeoja ingin diperlakukan dengan kelembutan, oppa tahu?” tanya Yoona. Siwon langsung menggeleng.

“Oppa juga otoriter, egois dan pemaksa. Aku tidak bebas kemanapun, bertemu siapapun sementara oppa boleh! Jadi oppa juga tidak adil!” lanjut Yoona. Siwon diam sambil menelan salivanya mendengar ucapan Yoona itu. Setidak peka itukah dirinya?

“Jadi, oppa bukan pria romantis ya?” tanya Siwon. Yoona mengangguk cepat.

“Kadar romatis oppa, hanya 25 persen, menurutku!” timpal Yoona.

“Daripada nol persen” sanggah Siwon.

“Tapi itu tetap bukan angka yang baik. Dimana-mana 100 adalah yang terbaik!”

“Tidak ada yang sempurna, Yoong” bantah Siwon mencoba bijak sekaligus ngeles.

“Tapi setidaknya oppa harus mendekati sempurna kalau tidak bisa sepenuhnya menjadi sempurna!” elak Yoona.

Siwon langsung tampak berpikir setelah melihat tanggapan Yoona. Lalu bagaimana caranya menjadi pria romantis? Sungguh, Siwon sangat ingin melakukannya. Setidaknya untuk Yoona.

* * *

“Aku rasa, Lee Seunggi sedang merencanakan sesuatu”

“Tahu darimana kau?” tanya Sungmin sambil mengelap botol-botol anggurnya.

Eunhyuk diam, lalu tersenyum sinis. “Aku tidak tahu pasti. Tapi, aku tidak sengaja melihat Lee Seunggi menyewa seseorang yang sepertinya ditugaskan untuk memata-matai seseorang. Dan aku yakin, dia akan melaporkan hal itu pada seseorang juga. Hem.. mungkin ayahnya. Tapi masalahnya, aku tidak tahu siapa yang sedang dia selidiki”

“Kenapa begitu?”

“Saat aku datang, dia langsung menyembunyikannya dan mengalihkan topik. Cih, yang benar saja. Dia sedang jatuh cinta dengan yeojachingu oranglain!”

Tangan Sungmin yang tadinya aktif bergerak langsung terhenti. Dia langsung menatap bingung Eunhyuk.

“Jangan-jangan, dia menyelidiki namjachingu dari yeoja yang dia sukai?” tebaknya.

Eunhyuk menggeleng dengan wajah sok yakin. “Tidak mungkin! Dia pasti menyelidiki lawan bisnisnya!”

“Tapi kau bilang tadi..”

“Instingku selalu benar, babo!” potong Eunhyuk.

“MWO? BABO?” Sungmin langsung panas mendengarnya. Apa-apaan ini?

“Ne, kau babo. Masa hal sepele yang kau pikirkan” ejek Eunhyuk tanpa sadar sudah menyulut emosi Sungmin.

“YAK! Dasar monyet! Sudah yadong, sok pintar kau juga sombong lagi! Kau pikir sebagus apa dirimu eoh? Kau itu tidak ada apa-apanya dibandingkan aku! Berani-beraninya kau mencoba melukai harga diriku” cukup, Sungmin tidak tahan untuk tidak mengeluarkan kekesalan hatinya.

“Apa kau bilang?! Aku yadong? Sok pintar? Sombong? Kurang ajar, jangan asal fitnah ya kau Lee Vincent!”

“Cih, siapa yang fitnah? Pada kenyataannya memang kau itu menyedihkan! Sudah jelek, bodoh lagi!” balas Sungmin lebih kejam.

“Ya, kau jangan macam-macam ya… aku sudah membunuh banyak orang! Jangan sampai aku membunuhmu!”

Sungmin tertawa seolah mencibir mendengarnya. “Membunuh? Jangan bercanda! Andrew adalah yang terbaik! Orang? Cih, bahkan kau tidak mampu membunuh semut dasar babo!”

“Mwo? Kata siapa hah?!”

“Kau ingat saat kita mendapat misi membunuh Min Seonhyuk? Saat itu Andrew berhasil menembaknya mati, tapi kau? Kau bahkan menangis melihat monyetnya duduk sambil melihatnya tergeletak tak bernyawa. Dan kau menyebut dirimu kejam? Lucu sekali!”

“Yak, aku tidak tegalah! Memang kau tidak punya hati nurani apa? Monyet itu begitu kecil, begitu cantik. Lalu tiba-tiba dia sendirian tanpa ada yang merawatnya. Apa kau bisa bayangkan perasaannya?” elak Eunhyuk.

Sungmin menggeleng prihatin mendengarnya. “Tentu saja aku tidak bisa membayangkannya babo! Aku manusia, bukan kau yang memang satu keluarga dengan monyet itu. Bodoh”

“Yak, sudah berapa kali kau menyebutku bodoh, labu busuk?!”

“Memang kenapa? bodoh” cibir Sungmin sambil mehrong. Sementara Eunhyuk menghentak-hentakkan kakinya kesal.

* * *

“Yak, apa-apaan ini? Babo” umpat Siwon saat menonton sebuah tayangan drama di kantornya. Yah, siang ini waktunya cukup longgar karena meeting ditunda selama dua jam.

“Aigoo.. namja ini tidak punya harga diri eoh? Mau apa dia mendatangi yeoja itu dan minta maaf padahal jelas-jelas yeoja itulah yang meninggalkannya!” oceh Siwon lagi.

Tiba-tiba saja Siwon langsung terdiam saat sebersit ingatan melintas di pikirannya.

Mianhae, jangan tinggalkan aku. Aku mohon

Siwon langsung mendesis dan tertunduk malu saat sadar dia pernah melakukannya dulu. Yah, dulu dia pernah bertengkar dan meminta maaf pada Yoona hingga menyeret paksa yeoja itu.

Jadi sebenarnya, siapa yang lebih bodoh sekarang?

“Drama inilah yang meracuniku” elaknya berusaha mencari kambing hitam sendiri sambil manggut-manggut membenarkan ucapannya itu.

“Aish..” Siwon langsung mengacak rambutnya frustasi saat melihat adegan menjijikan – namun sering dikatakan romantis – yang tersaji didepan matanya.

Yeoja pemeran utamanya tampak menerobos hujan karena ketinggalan bus terakhir dan hari mulai gelap. Namun sang namja menyusul dan kemudian dia melihat yeoja yang dikejarnya hampir tersandung. Dengan sigap sang namja menangkap tubuh yeoja itu hingga mereka berdua berhadapan dan berpelukan. Mata keduanya bertemu. Dan namja itu refleks mencium sang yeoja di bawah guyuran hujan yang terlihat menambah kesan romantis suasananya.

“Apa semua yeoja menginginkan hidup seperti dalam drama? Itu mustahil bukan?” keluhnya sendiri.

* * *

“Apa maksudmu Choi Siwon ada hubungan dengan organisasi Golden Root?”

Seunggi tersenyum mendengar pertanyaan ayahnya itu. “Choi Siwon sering bekerjasama dengan organisasi itu dalam hal investasi dan konstruksi. Jadi sepertinya kita patut mencurigainya, aboeji”

Seungjo terdiam mendengar laporan dari putra tunggalnya itu. Benar juga. Kenapa dia tidak peka sama sekali?

Choi Siwon sering bertingkah aneh bila didekatnya. Ekspresi wajah dan sorot mata yang mengarah dari namja itu untuknya terlihat sekali kalau namja itu tidak terlalu menyukainya. Atau mungkin malah membencinya!

Dia bahkan pernah hampir membunuhnya.

Seungjo sendiri heran kenapa bisa begitu meski dia yakin Choi Siwon bertemperamen buruk, tetapi dia juga merasa aneh mendapati tingkah yang kelewat berlebihan hanya karena dia banyak bicara. Lagipula wajar bukan dia banyak berbicara sebagai langkah ramah tamah dalam sebuah kerjasama? Seungjo jadi mulai curiga sendiri.

“Bagus, selidiki terus dia. Abeoji ingin tahu, sejauh apa Choi Siwon akan bertindak”

* * *

“Sudahlah, kita hapus saja Choi Siwon sebagai daftar orang yang dicurigai. Dia bahkan tidak pantas kau tanyai” ucap Yunho saat melihat Changmin yang uring-uringan dikantor.

“Yak! Hanya karena dia tampan dan nyaris sempurna kau membelanya? Itu tidak benar!” bantah Changmin tidak terima karena lagi-lagi iri pada Siwon yang terselamatkan karena wajahnya yang begitu menjual.

Jangan menilai buku dari sampulnya.

Yah, Changmin selalu percaya ungkapan itu. Dan karena itulah, dia tidak mau melepaskan Siwon dengan mudah!

Oh, ayolah! Konyol bukan melepaskan seseorang dari kecurigaan akan sebuah kejadian hanya karena dia berwajah tampan? Memang semua penjahat harus jelek? Itu berlebihan bukan? Orang jelek juga berhak untuk mendapat pembelaan.

Dari dulu Changmin paling tidak suka jika ada yang menilai seseorang begitu mudahnya seperti Yunho. Bukan apa-apa, hal itu tentu membuat siapapun bisa dengan mudah ditipu dan Changmin tidak mau seperti itu.

“Lalu bagaimana dengan dirimu? Kau semangat sekali mencurigainya karena iri bukan? Meski memang kenyataannya dia lebih tampan darimu” ejek Yunho yang membuat hati Changmin panas.

“YAK! Siapa bilang dia lebih tampan dariku? Matamu itu sakit ya?” cibir Changmin mulai narsis.

“Aigoo… kau menyedihkan sekali. Siapapun tahu kebenarannya bahwa Choi Siwon lebih tampan dari Shim Changmin”

“YAK, KAU MAU MATI EOH?!”

* * *

Pagi ini Yoona terbangun dengan mendengar alunan musik yang begitu menggelitik indra pendengarannya. Bunyi khas piano yang bermelodi indah benar-benar membuat tidur nyenyaknya berakhir dengan mimpi indah – meski dia tidak memasang dream catcher – seiring dengan mulai naiknya sang mentari pagi.

Sepasang kaki jenjangnya mulai turun dari ranjang big size yang tadinya menjadi tempat peraduannya.

“Bagatelle in A minor, WoO 59” gumam Yoona saat telinganya mendengar suara piano yang sangat lembut. Yah, meski tidak terlalu mahir bermain benda yang memiliki tuts hitam dan putih itu, Yoona sempat les piano dan cukup mahir memainkan beberapa instrumen dan salah satunya lagu ini.

“Siapa yang memainkannya pagi-pagi begini? Romantis sekali” ucap Yoona sambil berjalan mengikuti arah bunyi instrumen yang tengah didengarnya sekarang.

Dan, matanya membulat kaget saat dilihatnya seorang namja berperawakan atletis dengan tuksedo hitam yang sudah jadi ciri khasnya kini tengah asik memainkan benda yang terbuat dari kayu itu.

“Oppa” ucap Yoona lembut sambil memeluk Siwon dari belakang.

Siwon yang tadinya tengah sibuk memainkan alat musik itu langsung menghentikan permainannya dan menatap Yoona dengan senyum manisnya.

“Kau bangun? Padahal aku baru pemanasan” ucap Siwon sambil meraih tangan Yoona dan membuat yeoja itu duduk dipangkuannya.

“Aku tidak tahu kalau oppa bisa bermain piano” ucap Yoona senang.

Siwon tersenyum mendengarnya, lalu mengecup punggung tangan Yoona sekilas.

“Masih banyak yang belum kutunjukkan padamu. Jadi harusnya kau tidak perlu merasa kaget”

“Benarkah?”

“Ne”

Yoona diam, wajahnya tampak penasaran. Namun kemudian dia tersenyum dan memeluk Siwon erat.

“Gomawo oppa, aku senang sekali melihat oppa yang mau berusaha untukku” ucap Yoona tulus.

“Aishh… kau ini. Oppa kan seorang pebisnis yang hebat. Sudah banyak proyek yang oppa menangkan. Masa melakukan hal yang menyenangkan hati yeoja yang oppa cintai tidak bisa? Jika iya, maka oppa benar-benar namja yang buruk”

“Tapi sebelumnya oppa namja dengan kadar romantis yang rendah. Jika saja aku tidak pergi, mana mau oppa menjadi pria romantis? Yang oppa tahu hanya mengekang dan marah jika aku pergi tanpa sepengetahuan oppa. Belum lagi oppa hanya bisa…” goda Yoona.

“Arraseo arraseo, tidak usah diulangi. Oppa tahu kalau oppa adalah namja yang kurang romantis. Oppa kaku dan sedikit egois. Makanya oppa sedang berusaha sekarang” potong Siwon tak tahan.

“Ayo tunjukkan!” tantang Yoona.

Siwon tersenyum sambil memamerkan kedua lesung pipitnya. Dia lalu menyuruh Yoona duduk disampingnya agar bisa kembali memainkan pianonya.

“Oppa akan kembali memainkan lagu yang tadi belum sempat oppa selesaikan karena kau tiba-tiba memeluk oppa. Jadi dengarkan ya! Lagunya berjudul Für Yoona” oceh Siwon sambil tangannya mulai kembali menari di atas tuts piano itu.

Yoona yang bersandar di bahu Siwon terkekeh mendengarnya. “Yang benar Für Elise, dasar..” gumamnya.

Siwon yang mendengarnya tersenyum, lalu mencuri cium dahi Yoona kilat.

“Biar saja, toh lagu ini kupersembahkan untuk yeojaku, Im Yoona” sanggahnya. “Kau suka kan Im Yoona?”

“Ne, aku suka Choi Siwon sajangnim” jawab Yoona dengan nada formal.

Siwon yang mendengarnya tertawa tanpa menghentikan permainannya. Dia tahu Yoona sangat menikmatinya jadi dia tidak mau mengacaunya.

“Dari bahasamu tadi saja, sudah jelas kau itu adalah milikku. Kau berada digenggamanku. Jadi jangan pergi dari sisiku. Apa kau mengerti?”

“Arraseo” jawab Yoona dengan mata tertutup.

Ok, Siwon berhasil. Yoona merasa kalau pagi ini begitu indah. Jauh lebih indah dari pagi-pagi sebelumnya yang selama ini dia lewati.

* * *

“Oppa serius?”

“Ne, kau senang?”

“Ne!”

“Kalau begitu bersiaplah!”

“Arraseo, tunggu ya. Cuma sebentar kok!”

“Ne”

* * *

Yoona menatap titik-titik  air yang berasal dari langit mendung dengan wajah sendu. Sementara Siwon yang ada di dekatnya hanya bisa menghela nafas melihat ekspresi yang ditunjukkan oleh yeoja itu.

“Jangan sedih, kan masih ada hari lain” ajaknya. Saat ini mereka berdua tengah berteduh dibawah naungan halte bus setelah tadi Siwon mengajaknya jalan-jalan karena sedang libur. Mereka lalu pergi ke Namsan dengan menggunakan taksi, jadi itu sebabnya sekarang mereka tidak sedang berada di mobil mewah Siwon,melainkan di tempat umum yang malah sepi begini.

“Tapi kita baru sepuluh menit disini. Dan cuacanya begitu cerah tadi, lalu kenapa mendadak mendung begini?” keluh Yoona.

Siwon diam. Entahlah, dia juga bingung. Tadi cuacanya begitu cerah hingga mataharinya terasa begitu menyilaukan mata. Tapi sekarang? Cuacanya mudah sekali berbalik arah.

“Hei, pikirkan sisi positifnya! Bukankah ini romantis?” tanya Siwon mencoba menghibur Yoona.

“Mwo?” berhasil, Yoona sedikit terpengaruh dengan langsung merespon ucapannya.

Siwon tersenyum manis mendengarnya. “Dalam drama, hujan dapat menggambarkan berbagai situasi. Entah itu sedih atau senang, yang jelas hujan cukup memberi warna dalam sebuah kisah. Dan menurutmu, apa hujan tidak sedang memberi kesan romantis diantara kita?”

“Aku tidak mengerti” jawab Yoona dengan wajah polos.

Siwon mendengus, meski akhirnya tersenyum juga. Gadisnya ini harus diberi pemahaman yang lebih jelas lagi.

“Lihatlah kita sekarang. Terjebak disini, hanya berdua dengan hujan sebagai teman ketiga. Ini cukup romantis bukan?”

Yoona diam, Siwon ada benarnya juga kalau dia pikir-pikir.

“Hei, Im Yoona”

Yoona langung menatap Siwon begitu mendengar namja itu memanggilnya.

“Kau tahu apa yang biasanya terjadi saat hujan bagi dua orang seperti kita?” tanya Siwon. Yoona menggeleng.

Siwon tersenyum, dia perlahan membuka mantelnya dan mendekati Yoona agar bisa menyampirkannya pada tubuh kurus yeoja itu. Setelah mantel hangatnya menutupi sebagian tubuh Yoona, Siwon masih tersenyum dan menatap lekat Yoona.

“Kau tahu kenapa dalam drama namja biasanya memberi jaket atau mantelnya pada yeoja?” tanya Siwon lagi. Yoona lagi-lagi menggeleng.

“Itu karena dia tahu, yeoja adalah makhluk yang lemah. Sekuat-kuat apapun seorang yeoja, tetap tidak akan bisa menandingi kekuatan namja. Dan namja mengerti, kalau dalam situasi tertentu dia harus memberi kehangatan pada yeoja. Yeoja makhluk yang istimewa, jadi dia harus bisa membuatnya nyaman saat bersamanya” jelas Siwon panjang lebar.

 “Lalu bagaimana kalau ada namja yang menyakiti yeoja?”

“Itu karena namja itu belum paham betapa berharganya seorang yeoja. Sebenarnya, seorang yeoja dapat menjadi ratu atau pelayan tergantung dari cara namja memperlakukannya”

Yoona diam, namun dia mengerti maksud Siwon.

“Dan untuk itu, aku ingin yeoja yang kucintai menjadi seorang ratu meski mungkin hanya aku yang menganggapnya begitu” ucap Siwon sambil tersenyum dan mengecup punggung tangan Yoona lembut. Yoona yang mendapati hal itu langsung tersipu malu dengan rona merah menghiasi pipinya.

“Aku mencintaimu” kini Siwon memeluknya dan mencium dahinya pelan. Yoona hanya diam sambil tersenyum mendengarnya.

Perlahan tapi pasti, pelukan Siwon mulai melonggar. Dia sekarang menatap mata Yoona intens begitu juga dengan Yoona.

Keduanya saling melempar pandangan dengan ekspresi yang sulit terbaca sampai akhirnya Siwon berinisiatif untuk memulai langkah lebih dulu.

CHU~

Yoona terkejut, namun itu tidak berlangsung lama. Kedua tangannya kini mengalung di leher namja bermarga Choi itu. Mereka tampak saling menikmati pagutan bibir yang sangat menggoda itu. Baik Yoona dan Siwon sama-sama memejamkan mata meski sesekali terpercik oleh air hujan.

Tak mereka pedulikan orang yang berkendara dan berlalu lalang dihadapan mereka. Yang mereka tahu dan sadari hanya satu, keduanya sudah terikat kuat hingga untuk berpisah cukup sulit.

Dan tentunya itu dirasakan oleh seorang namja yang tengah mengawasi keduanya dengan wajah memerah menahan amarah. Dialah Lee Seunggi, yang sejak tadi mengikuti mereka berdua.

Tangannya terkepal melihat adegan lovey dovey yang tersaji di depan matanya itu.

“Sial” desisnya. Marah.

* * *

“Aku sependapat dengan Sungmin. Lee Seunggi, sepertinya menyukai Im Yoona” ucap Yesung saat Eunhyuk menceritakan tentang kecurigaannya pada Seunggi.

“MWO? Darimana hyung tahu hal itu?” tanya Eunhyuk tak percaya.

Yesung berdecak sebal sambil menatap kesal Eunhyuk. “Aku kan ditugaskan untuk mengawasi Siwon. Dan aku melihat kalau selama beberapa hari ini Lee Seunggi selalu mengawasi Andrew dan Yoona kemanapun mereka pergi”

“Tuh kan, apa kubilang. Profesor memang sehati denganku” ucap Sungmin bangga. Sementara Eunhyuk tersenyum kecut menanggapinya.

“Tapi… mungkin saja dia melakukan itu untuk bisnis! Kan hyung tahu kalau Lee Seunggi dan Andrew sedang terlibat kerjasama” bantah Eunhyuk tak mau kalah setelah tadi cukup lama terdiam.

Yesung diam, Eunhyuk ada benarnya juga. Tapi suatu ingatan yang hadir di otaknya membuatnya kembali ragu.

“Lalu kenapa dia harus tampak marah saat melihat Andrew dan yeojachingunya berciuman? Apa itu hal yang wajar jika memang dia hanya melakukannya untuk bisnis?” elak Yesung.

Sungmin yang mendengarnya tiba-tiba bertepuk tangan senang. “Aku tahu! Ibarat sambil menyelam minum air, Lee Seunggi sedang menyelidiki bisnis Andrew dan berpikir untuk merebut Yoona darinya!” tebak Sungmin yakin.

Yesung yang mendengarnya diam, lalu mengangguk setuju. “Kurasa benar begitu. Apalagi sudah beberapa kali aku melihat Lee Seunggi seperti kebakaran jenggot jika melihat Yoona bersama Andrew. Dia pasti benar-benar menyukai yeoja itu” timpal Yesung.

“Jadi, apa yang harus kita lakukan?” tanya Eunhyuk akhirnya paham juga situasinya.

Yesung tampak berpikir, begitu juga Sungmin.

“Apalagi? Tentu kita harus melindungi Andrew dari namja licik seperti Seunggi” akhirnya Yesung mengambil keputusan. Yah, keputusan yang mungkin akan disesalinya nantinya.

* * *

Yoona tampak tersenyum riang bersama segerombolan anak-anak yang tengah menggambar bersamanya. Sementara Siwon yang ada didekatnya hanya bisa menatapnya datar.

Sebuah mawar hitam kini ada di balik jas hitamnya. Siwon, telah menyembunyikan hal itu dari Yoona.

Permainan piano yang begitu indah untuk Yoona tadi pagi, adalah kamuflase dari kembalinya dikirim mawar hitam untuknya. Leeteuk telah mengirim misi, dan itu berarti dia akan kembali di seret kedunia yang menyedihkan itu lagi.

Siwon tahu, bahkan paham. Mengajak Yoona jalan-jalan dalam keadaan genting begini jelas bukan alternatif yang baik. Leeteuk pasti tengah  mengawasi mereka dari suatu tempat. Entah dengan menggunakan mata orang lain atau dengan menggunakan matanya sendiri, yang pasti Siwon yakin kalau dia harus selalu bersiaga setiap saat.

Namun tetap saja dia tidak bisa membiarkan Yoona terlarut dalam rasa takut dan cemas yang berlebihan karena hal ini. Dia sudah berjanji dan dia harus menepatinya. Siwon akan melakukan apa saja untuk melindungi yeoja itu bagaimanapun caranya.

“Oppa!” panggil Yoona saat sadar Siwon tengah melamun.

“Eoh” respon Siwon sambil tersenyum kaku pada Yoona.

Dan hal itu ternyata dirasakan oleh yeoja bermata rusa itu. Siwon tengah dilanda kegalauan, dan Yoona harus tahu kenapa. Perlahan dia mulai melangkahkan kakinya kepada namja jangkung itu.

“Ada apa?” tanyanya cemas.

“Mwo? Amugotto opseoyo” elak Siwon.

Yoona tampak masih curiga. Ekspresi dan guratan di wajah Siwon tidak menunjukkan kalau keadaan sedang baik-baik saja. Namun semua hal itu teralihkan begitu didengarnya ada tangisan kecil yang berasal dari arah belakang.

“Seonyi-yah, waeyo?” tanya Yoona cepat sambil menggendong gadis mungil yang tengah menangis itu.

“Joo… Joowang bilang aku jelek, eonni hiks hiks” ucap yeoja kecil itu dengan nada terisak.

Yoona yang mendengarnya, tersenyum lalu menatap Joowang dan Seonyi bergantian.

“Joowang hanya bercanda, kau cantik Ma Seonyi” hibur Yoona. Mendengar hal itu, Seonyi perlahan terlihat tenang.

“Dan untukmu  Joowang, ayo cepat minta maaf pada Seonyi” perintah Yoona.

Namja yang bernama Joowang itu langsung cemberut mendengarnya. Dia memang terkenal paling nakal di panti asuhan ini. Panti asuhan? Ya, mereka sekarang sedang ada di panti asuhan. Yoona dulu sempat tinggal disini meski hanya sementara.

“Shirreo! Dia memang jelek kok! Wajahnya mirip serangga” bantah Joowang sambil mencibir Seonyi.

Yoona yang mendengarnya langsung ternganga dan dia jadi kasihan pada Seonyi.

“Ya, Son Joowang! Kau mau noona menghukummu memakai pakaian wanita eoh? Ayo cepat minta maaf!” geram Yoona. Dan ternyata hal itu berhasil juga. Joowang memang paling takut atau malah anti jika disuruh menggunakan barang-barang yang berhubungan dengan perempuan.

“Mianhae, Ma Seonyi” ucapnya pelan dengan wajah cemberut.

Yoona yang mendengarnya tersenyum, lalu mengacak pelan rambut Joowang. “Nah, begitu dong. Kalian jangan bertengkar lagi ya” ucapnya. Seonyi mengangguk, namun Joowang hanya mendengus sebal.

Siwon yang menyaksikan hal itu tersenyum, lalu menghampiri Yoona.

“Aigoo.. kekasihku rupanya memiliki sisi keibuan yang menarik eoh” bisik Siwon sambil merangkul Yoona.

“Oppa baru tahu?”

“Ani, hanya saja oppa jadi ingin…” Siwon tampak menggantung kalimatnya sendiri.

“Ingin apa?” tanya Yoona penasaran.

Siwon tampak mengeluarkan smirk nya lalu mendekatkan wajahnya pada daun telinga Yoona.

“Chagiya, aku ingin punya aegi sendiri bersamamu” bisiknya pelan dengan senyum separuh.

“MWO?!” Spontan, Yoona mendorong Siwon dengan wajah memerah karena malu sementara Siwon langsung terjungkal.

BRUK!

“Aw!” teriak Siwon tertahan. Sementara anak-anak yang melihatnya menertawakannya. Begitu juga Yoona.

“Mianhae oppa” ucapnya sambil tersenyum geli.

Siwon cemberut mendengarnya. “Ya, tega sekali kau Yoong. Oppa kan hanya bercanda” gerutunya.

“Karena itu aku minta maaf”

“Shirreo, maafmu tidak bisa oppa terima”

“Wae?” tanya Yoona dengan wajah polos.

“Pokoknya tidak bisa!”

Yoona diam, dan itu diam-diam mengundang senyum di wajah Siwon. Arraseo, sekarang waktu yang tepat!

“Baiklah, oppa akan memaafkanmu. Tapi ada syaratnya!”

“Apa?” tanya Yoona bingung.

Siwon diam, namun dia tampak mengusap bibirnya sendiri seolah mengatakan “cium aku!”

“Mwo?! Yak, dasar mesum! Ada banyak anak-anak yang melihat kita!” elak Yoona saat Siwon akan menciumnya. Wajahnya kini memerah karena malu.

“Biar saja! Bukannya mereka juga akan dewasa dan seperti kita?” bantah Siwon kembali bersiap menyerang Yoona.

“Oppa… dasar mesum! Hentikan!” teriak Yoona sambil memukul-mukul dada bidang Siwon hingga membuat namja itu mundur untuk menghindarinya.

“Yak Yoong, kenapa malah melakukan kekerasan rumah tangga pada oppa?” protes Siwon sambil menangkis setiap serangan Yoona.

“Salah sendiri kenapa mesum!”

Siwon tersenyum mendengarnya, lalu dengan sigap dia menangkap kedua tangan Yoona dan menatap yeoja itu intens. Begitu juga dengan Yoona, keduanya tampak terdiam sambil saling memandang.

CHU~

Dan tanpa komando, tanpa Yoona sadari, sebuah kecupan ringan sudah mendarat di bibir pinknya hingga membuatnya membulatkan mata tak percaya,

Siulan demi siulan mulai bermunculan setelah tadi terdengar teriakan heboh dari anak-anak yang menyaksikan adegan itu. Sementara sang pelaku, Siwon kini sudah lebih dulu kabur untuk menghindari serangan dari Yoona.

“OPPAAAAAAA!!!!!” teriak Yoona tertahan sekaligus malu. Dan wajahnya tambah mirip udang rebus saat didengarnya beberapa anak mulai menggodanya.

“Eonni cepatlah menikah dengan Siwon oppa dan buat adik untuk kami!” teriak Seonyi.

“Ya, buatlah adik namja jadi aku bisa mengajaknya bermain bola” timpal Joowang.

“Yak, kalian ini…” ucap Yoona malu.

Namun tiba-tiba saja tubuh Yoona berdesir saat dirasanya Siwon kembali hadir dan tersenyum.

“Anak-anak, ayo tutup mata kalian! Hyung/oppa bersama eonni/noona akan melakukan hal yang seharusnya tidak kalian lihat!” perintah Siwon.

“Yah…”

“Ayo cepat! Nanti hyung eh oppa traktir eskrim!”

“Yee…!” dengan cepat semua anak yang ada disana langsung menutup matanya. Sementara Yoona menggeleng frustasi menyadari tingkah kekanakan Siwon itu.

“Jangan mengintip eoh?” ucap Siwon.

“Ne” jawab semuanya berbarengan.

Dengan sigap Siwon langsung menarik tangan Yoona agar pergi dari ruangan itu juga. Ayolah, mana mungkin dia sebodoh itu membiarkan dirinya berciuman dengan Yoona dihadapan mata-mata kecil itu. Yah, meski tadi sedikit kebablasan.

“Oppa kau gila!” teriak Yoona kesal.

Siwon terkekeh mendengarnya sambil terus menarik tangan Yoona agar bisa mencari tempat yang aman untuk berduaan tentunya. “Kau baru tahu?” tanyanya yang dibalas dengan helaan nafas pasrah oleh Yoona.

* * *

“MWO?!”

Anak buah Lee Seunggi itu terdiam. Lantas dia mengangguk seolah membenarkan hasil penyelidikannya terhadap Siwon.

“Jadi.. Choi Siwon adalah anggota Golden Root? Kau yakin?”

Namja bernama lengkap Yoo Jungkook itu mengangguk. “Saya telah menyamar dan menyelidiki detailnya. Golden Tree, ternyata hanyalah kamuflase dari seorang Choi Siwon untuk menutupi jati dirinya sebagai anggota Golden Root”

“Bukankah Golden Root organisasi pembunuh bayaran? Itu berarti Choi Siwon seorang gangster! Aigoo.. aku tak menyangka akan seperti ini jadinya” gumamnya.

* * *

“Mwo? Choi Siwon adalah seorang anggota Golden Root? Darimana kau tahu?” tanya Seungjo begitu Seunggi memberitahukan informasi tersebut.

“Dari anak buahku. Aku menyuruhnya untuk menyelidiki Choi Siwon. Dan dia akhirnya melakukan spionase ke kantornya. Ayah tahu? Andrew ternyata adalah nama lainnya sebagai pembunuh. Abeoji bisa lihat sendiri datanya” ucap Seunggi sambil memberikan sebuah berkas aneh pada Seungjo.

Dengan sigap namja paruh baya itu menerima berkas itu, kemudian matanya tampak aktif bergerak membaca dan melihat satu persatu tulisan yang ada didalamnnya.

“Choi Kiho?!” detik itu juga tubuh Seungjo menegang hebat. Dan Seunggi langsung kebingungan karenanya.

“Ada apa, abeoji?”

“Choi Siwon adalah putra Choi Kiho? Bagaimana bisa?!” ucapnya tak percaya. Dan akhirnya secara tidak langsung otaknya kembali berpikir. Memutar ingatan ibarat kaset kusut berulang kali.

“Aku melakukan apa yang kau lakukan 14 tahun yang lalu!”

Dan yah! Kalimat itu langsung menggema hebat di telinganya. Kenapa dia baru menyadarinya? Sekarang dia pasti tampak sangat bodoh!

Matanya kini memerah dengan tangan terkepal. “Habisi Choi Siwon! Aku ingin dia lenyap selamanya dari muka bumi ini!” perintahnya pada putranya.

Lee Seunggi yang awalnya kebingungan akan sikap ayahnya langsung terdiam meski akhirnya tersenyum licik.

“Tanpa ayah perintahkan, aku pasti akan melakukannya” ucapnya. Menyeringai.

* * *

Yoona berjalan bergandengan tangan dengan wajah sumringah disamping Siwon. Sejak tadi bibir merah jambunya terus membentuk lengkungan bulat sabit saat membayangkan hari-hari yang dilewatinya bersama Siwon hari ini.

“Kau senang hari ini?”

“Ne, gomawo oppa” jawab Yoona sambil mengecup pipi Siwon sekilas.

Siwon terkekeh lalu mengangguk. “Apa oppa sudah jadi pria romantis?”

“Hem… masih belum!” ucap Yoona setelah cukup lama berpikir.

“Mwo? Tapi oppa bahkan mengganti popok dan bermain bersama anak-anak. Padahal kau tahu sendiri kalau oppa kurang suka anak-anak karena merepotkan” protes Siwon.

“Lalu apa hubungannya menjadi romantis?” serang Yoona yang membuat Siwon terdiam. Iya yah, apa hubungannya? Dasar bodoh!

“Baik, oppa kalah hari ini. Tapi lihatlah nanti! Oppa pasti bisa menjadi namja romantis!” ucap Siwon dengan tekad bulat.

Yoona tersenyum mendengarnya. Dan tiba-tiba saja langkah keduanya terhenti saat mendengar decitan ban mobil dengan aspal yang cukup memekakan telinga.

Yoona terkejut, bahkan terlonjak. Sementara Siwon juga cukup panik meski tidak terlalu kentara.

BUK!

Dan semuanya perlahan menjadi gelap.

* * *

BYUR!

Siwon mengerjap dibarengi sedikit erangan. Luka di tubuh dan wajahnya kini terasa perih saat tersiram oleh air. Apalagi ditengah malam yang cukup dingin begini.

“Apa kabar Choi Andrew?”

Dan suara itu, Siwon kenal bahkan hafal siapa pemilik suara itu. Leeteuk!

“Kau sudah puas bersenang-senang bukan?” tanya Leeteuk menyeringai.

Siwon menatap tajam Leeteuk seolah siap menelannya hidup-hidup.

“Kenapa menatapku seperti itu? Apa kau marah?” Leeteuk tertawa sinis setelahnya. “Harusnya kau cukup tahu diri dengan membantuku sampai akhir, dasar namja lemah”

Rahang Siwon mengeras dengan gemerutukan gigi saat mendengar ucapan Leeteuk itu. Dan wajahnya tampak panik saat sadar kalau dia hanya berdua dengan Leeteuk sekarang.

“Yoona… dimana kekasihku?!” tanyanya setengah membentak.

“Oh kau mencarinya ya? Dia ada dibelakangmu” jawab Leeteuk sambil menunjuk sesuatu dengan dagunya. Siwon pun dengan cepat menoleh ke belakang meski kesulitan karena kaki dan tangannya terikat ditambah dalam keadaan yang babak belur begitu.

“Kau kesulitan, mari kubantu” dengan cepat Leeteuk memutar kursi Siwon dan kini tampaklah sebuah pemandangan yang membuat hati Siwon berdesir hebat.

“Apa yang kau lakukan padanya? Lepaskan dia! Dia tak ada hubungannya dengan masalah kita!”

“Tentu saja ada! Karena dia kau membangkang padaku!”

“Aku mohon, jangan sakiti dia!”

“Tentu! Tapi syaratnya, kau harus kembali padaku!”

“Mwo? Aku tidak sudi!” tolak Siwon mentah-mentah.

“Oh begitu ya?” sebuah seringaian licik hadir di wajah Leeteuk. Dengan isyarat mata, seorang namja yang Siwon tahu dengan pasti adalah anggota Golden Root menempelkan sebuah alat pada tubuh Yoona.

Siwon membulatkan matanya, itu alat setrum! Oh tidak, apa namja itu sudah gila?! Yoona tengah pingsan sekarang dan tubuhnya bergerak-gerak sendiri saat bersentuhan dengan alat itu. Ditambah sekarang tangannya terikat kuat pada sebuah rantai. Sementara dibawahnya ada bak besar berisi air. Yoona bisa mati kapan saja jika dia tercebur kesana sementara tangannya terus terikat.

“Hentikan! Aku bilang hentikan!” teriak Siwon dengan suara serak sembari berusaha melepaskan dirinya dari jeratan.

Leeteuk tertawa, sementara emosi Siwon semakin menjadi-jadi.

“Jangan berani menyentuhnya! Aku akan membunuh siapa saja yang menyentuhnya! Jadi jangan mendekatinya!” teriak Siwon kalap.

“Woo.. tenang Andrew. Yeojamu itu akan selamat, jika kau mau menuruti permintaanku”

“Tidak akan!”

Wajah Leeteuk mengeras mendengarnya.”Baik!” Lalu dia kembali memerintahkan untuk menyetrum Yoona.

“Jangan! Tolong jangan lakukan itu padanya!” teriak Siwon marah.

“Katakan dulu kau akan menuruti kehendakku!”

Siwon menggeleng frustasi dengan keringat deras dan nafas tersengal. Dia benar-benar bingung sekarang.

“Kau terlalu lama berpikir, Choi Andrew. Perlu aku bantu?” tanya Leeteuk sambil menghampiri Yoona dan mengambil alat setrum itu sendiri. Lalu dengan kejamnya dia kembali menyetrum Yoona.

“ANDWE! JANGAN LAKUKAN APAPUN PADANYA! AKU MOHON!” teriak Siwon keras.

Namun Leeteuk malah mengabaikannya.

“ANDWE!!! ARRASEO, LAKUKAN APA YANG KAU MAU! AKU TIDAK AKAN MEMBANTAH! AKAN KULAKUKAN APAPUN YANG KAU MAU! TAPI TOLONG JANGAN SAKITI DIA! LEPASKAN DIA! BIARKAN DIA HIDUP, KUMOHON!!” Teriak Siwon akhirnya dengan keringat bercucuran dan wajah penuh keputusasaan.

Leeteuk tersenyum puas mendengarnya. Dia lalu membuang alat itu dan menghampiri Siwon.

“Pilihan yang bagus Andrew” ucapnya dengan wajah licik. Sementara Siwon hanya diam dengan sorot mata tajam dan nafas tersengal.

Leeteuk lalu melemparkan sebuah mawar hitam pada Siwon yang masih terikat.

“Bunuh Lee Seungjo, maka aku akan membebaskanmu”

TBC

Aduh.. makin gaje ya?

Tadinya sih pengennya pendek, tapi malah kepanjangan deh.. maaf ya -_-  akibat terlalu semangat nih..

Sekali lagi gomawo udah mau baca ff gaje ini chingu 🙂

105 pemikiran pada “[6] Perfect Villain

  1. Duh…kasian amat yoonwon….yg hrus disiksa lahir batin terutama siwon yg pasti dilema karena hrus memilih jln yg dbnci yoona,lanjt………

  2. Makin seru aja nih ceritanya,, tp siwon udh ketauan tuh ama seunggie dan appanya,, terus apa ya rencana mereka,, knpa leeteuk jahat bgt sih, mementingkan diri sendiri aja.

  3. Leeteuk oppa…kamu jahat banget siiih, kesel aku jadinya
    gag punya perasaan,

    gawat, wonpa sudah ketahuan lgi, gag mungkin seunggi oppa celakain wonpa, pasti wonpa yang bakalan menang donk

  4. Makin tegang aja,leeteuk bener2 kejam dan licik.mau balas dendam tp Ga mau mengotori tangannya sendiri.
    Semoga tdk trjadi apa2 dgn yoona maupun siwon.lanjut….

  5. Lee seunggie ternyata licik banget dia sama aja kaya ayah nya mereka sama-sama licik, memang benar kata orang kalo buah jatuh tidak jauh dari pohonnya,,
    Lee teuk juga kejam dan licik dia ga mau masuk penjara dan ingin menjadikan siwon sebagai kambing hitam nya…

    Sekarang lee seunggie sudah tau kalo siwon gengster dan lee seungjo mengetahui identitas asli siwon semoga siwon bisa bertindak lebih cepat dari pada lee seungjo,
    Dan semoga siwon juga bisa melindungi yoona dari leeteuk..

  6. Lucu banget melihat siwon mencoba menjadi namja romantis… sedih banget ….. siwon jadi incaran orang2.. makin seru jalan ceritanya… daebak…

  7. huuuawaahhh
    leeteuk oppa sngt jhat demi
    blz dndamx dy mngtbnkn wonppa 😥
    blm sich LSG itu lgi
    yg mw mngbnuh wonppa
    aku hrap orng” jhat itu
    bsa dpy gnjatanx
    and yw bsa hidup btcma lagi

  8. Wah.. Yoona menyuruh wonppa utk menjadi pria romantis, wkkk…
    btw gila bgt Lee Seung Gi ingin merebut Yoona dri Siwon dan menghancurkan siwon. Benar2 menyeramkan, astaga YW di culik sama Lee Teuk dan menyuruh Wonppa utk menghancurkan Lee Seung Jo, gila ni org menjerumuskan siwon utk kepentingan bls dendamnya. apa wonppa akan benar2 menyetujui permintaannya, konfliknya semakin panas ni & banyak ketegangan yg terjdi

  9. Aduuuuhhh….2 orang sdg mngincar yoona & wonpa!
    22ya menyesatkan & menyeramkan!”
    Mdh2an wonpa bs mngatadi semua’y yaa oppa…

    lucu klo baca setiap adegan eunhyuk sm sungmin oppa,ditambahlg sm yesung oppa,suka geleng2 kepala sendiri.
    hahahaha…

Be A Good Readers With Your Comment^^